Anak kompak

Anak kompak
smart and be unity

Thursday, March 24, 2011

REPOTNYA KALAU GAJI KECIL

Kata orang jadi orang kaya itu enak lho, dan saya pikir pernyataan di atas lebih banyak benarnya daripada tidak. Betapa tidak dengan duit segepok di tangan, di kantong dan di brankas ataupun di rekening, dia dapat melakukan apa saja yang dapat menyenangkan hatinya. Dengan gampang dia akan makan siang di restoran berkelas setiap hari dan setiap saat, plesiran ke Bali, Danau Toba, Singapura, maupun tempat lain di belahan dunia ini yang dirasakannya dapat membuat pikirannya senang, menginap di hotel berbintang 5 diamonds atau hotel berkelas tinggi lainnya, pergi ke mall secara pribadi ataupun keluarga dan kemungkinan dengan sephianya setiap minggu bahkan setiap hari.

Kita bisa melihat kehidupan Gayus Tambunan, terpidana kasus korupsi dan telah diputus selama 7 tahun penjara. Dengan mudahnya ketika itu dia pergi ke mana pun dia suka sekalipun dia sudah di penjara, membayar paspor dengan harga gila-gilaan, menyuap para pejabat di banyak instansi, serta membuat banyak para pejabat yang kehilangan job dan kariernya akibat bersentuhan dengan tangannya.

Contoh kecil di atas menggambarkan betapa nyamannya jadi orang kaya, dan kebetulan kita mengambil kasus Gayus Tambunan karena untuk beberapa bulan belakangan ini, dia adalah target man berita untuk setiap media, baik cetak dan elektronik. Sebetulnya masih sangat banyak lagi orang kaya yang hidupnya bak di alam mimpi di dunia ini, akibat kelimpahan duit yang begitu banyak.

Wayne Rooney, striker Manchester United suatu waktu pernah hanya untuk membeli snack saja menghabiskan dana sebesar 3.5 juta rupiah dan menginap di hotel yang sewa per malam nya membuat setiap mata terbelalak mata membacanya.

Bandingkan dengan kehidupan rakyat kecil yang untuk makan setiap hari saja harus membanting tulang dan memeras keringat sehabis-habisnya. Suatu waktu stasiun swasta televisi di tanah air menshooting kehidupan kaum miskin di bawah jembatan di Jakarta. Karena tidak mempunyai duit untuk menyewa rumah sesederhana sekalipun, mereka harus rela hidup di tempat yang tidak sangat layak. Dan ketika kamera man mengclose-up wajah dan badannya, di sekujur tubuhnya banyak ditemukan panu dan penyakit kulit lainnya, dan adalah hal yang wajar tubuhnya sedemikian rupa, karena untuk kebersihan dan kesehatan dia tidak sempat lagi memikirkannya.

Dengan gaji pas-pasan kurang lebih Rp. 1.3 juta sebulan untuk sebagian besar penduduk Indonesia, apalah yang dapat dilakukan dengan duit sebesar itu. Kalau masih lajang mendingan, bagaimana pula kalau sudah berkeluarga dengan satu istri dan dua atau tiga anak. Sangat susah untuk membayangkannya.

Casenya, untuk sewa rumah saja dia harus keluarkan kurang lebih Rp. 300.000, transportasi Rp. 300.000, makan selama 1 bulan Rp. 600.000, kredit motor Rp. 400.000 (andaikan dia mengkredit motor), biaya pendidikan 2 atau 3 anak termasuk uang sekolah, jajan dan transportasi Rp. 250.000, pulsa Rp. 100.000, dan tetek bengek lainnya Rp. 150.000, sudah berapa? Kekurangan dari gaji yang didapatkannya per bulan untuk menutupi biaya kehidupan keluarganya diupayakan dari mana, kita sendiri pun bingung memikirkannya. Hutang mungkin adalah jalan satu-atunya baik ke tetangga maupun di kedai di mana dia belanja. Rasanya angka pengeluaran di atas normal dan dialami oleh sebagian besar rakyat Indonesia dengan tingkat kehidupan sederhana.

Jadi sangat pusing rasanya kehidupan ini kalau gaji atau income yang kita dapatkan sangat kecil, segala sesuatu yang dikeluarkan harus ekstra hati-hati, kalau tidak bisa bisa sering makan obat anti migran dan sering mengigau sendiri.

Akibatnya sering kita dengar di televisi dan baca di surat kabar terjadinya KDRT atau Kekerasan Dalam Rumah Tangga, karena masalah ekonomi. Dan adalah sesuatu hal yang wajar kalau ibu rumah tangga atau istri menuntut kepada suaminya hidup yang lebih sedikit manusiawi daripada yang dialaminya selama ini. Di lain pihak suami sering tidak dapat memenuhi tuntutan istrinya.

Wajar juga rasanya kalau Presiden RI sekalipun dengan gajinya di atas rata-rata tidak puas dengan yang didapatkannya selama 7 tahun ini, karena masalahnya di negara ini segala sesuatunya naik melulu, jadi dengan income tetap sementara pengeluaran meroket bagaimana mungkin orang tidak mengeluh kalau gajinya tidak dinaik-naikkan. Hanya harga diri yang rasanya menurun dan sering pula dipertahankan dan dibanggakan bagi sebagian pemimpin elit di negara tercinta ini.

JANGAN CEPAT TERGODA

Tidak diragukan lagi, bahwa internet zaman sekarang ini sudah merupakan salah satu kebutuhan pokok umat manusia di alam jagad raya ini. Lihat saja pengguna Facebook yang konon kabarnya sudah melampaui bilangan lima ratus juta orang. Belum lagi dengan akun jejaring sosial lainnya semisal Twitter, Stumble Upon, Digg, My Space, Hi5, dan yang lain-lain. Kehadirannya di era modern sekarang memang sangat dibutuhkan dan membuka cakrawala baru untuk berhubungan dalam bidang apa saja.

Dan dampaknya luar biasa dalam mengubah kemudahan berkomunikasi, orang yang dahulunya mengirim surat ke kampung atau kepada pacarnya di perantauan di seberang, harus menunggu suratnya dalam beberapa hari bahkan mungkin lebih dalam seminggu supaya sampai. Tetapi sekarang, dalam hitungan detik surat dimaksud telah sampai kepada penerimanya dalam keadaan utuh tanpa sortiran apapun dan tanpa prangko melalui jasa e-mail atau electronic mail. Siapa sangka kita yang tinggal di pedalaman Indonesia sekalipun dapat menembus Johannesburg di Afrika Selatan sana yang jaraknya ribuan kilometer dalam hitungan detik, dan itu adalah salah satu kelebihan otak manusia yang menciptakan teknologi informasi, sehingga memungkinan manusia melakukan kagiatan apa saja dan di mana saja dan kapan saja asal ada connected server antara 2 individu yang berhubungan.

Kelebihan dan keistimewaan internet tersebut, ternyata telah membuat sebagian orang dan pebisnis di dunia ini memakai jasanya. Lihat saja portal raksasa Amazon, E-Bay, Clickbank, Commission Junction dan yang lainnya, yang memakai jasa kecanggihan teknologi iniformasi tersebut dalam menjual produknya, dan dampaknya sangat signifikan terhadap larisnya komoditi barang yang mereka tawarkan dan jual.

Keunggulan dan kenyamanan yang mereka dapatkan ternyata merambah juga bagi sebagian besar pebisnis online di Indonesia. Mulailah mereka merancang berbagai produk, dan setelah mereka merasa produk mereka layak dijual dan dipasarkan, wara wiri atau kasak-kusuklah mereka di dunia internet .

Kebanyakan produk yang mereka tawarkan hanyalah sebuah sugesti, dan konon katanya dapat menghasilkan income minimal 10 juta per bulan bahkan lebih besar dari situ, dan ada pula suatu produk yang berani-beraninya mengatakan akan mendapatkan income minimal Rp. 1,2 juta per hari hanya dengan membeli produk mereka seharga Rp. 150.000, dan bahkan lebih murah dari situ. Kekuatan sales letter mereka harus diakui memang dahsyat, sehingga dengan cepat membius newbie atau pemain baru di dunia affliate marketing, dan tanpa ragu-ragu langsung membeli produk mereka, dan berharap akan ada keajaiban setelah memakainya.

Kenyataannya, sebagian besar produk mereka adalah tipu dan khayalan belaka, karena kita pembelinya pada akhirnya dianjurkan dan disuruh promosi habis-habisan di semua jalur media marketing internet, yang tentunya tidak sedikit merogoh kocek kita. Dan biasanya setelah kita membeli produk mereka, mereka lepas tangan, dan tinggallah kita yang bingung hendak memasarkan produk tersebut ke mana. (memang dalam member area ditampilkan juga media promosi yang hendak kita pakai). Dan ujung-ujungnya karena tidak ada satu orang visitor pun yang mengunjungi website copy-an kita, tentu tidak ada terjadi transaksi pembelian, dan kalau sudah begitu ceritanya jadilah website kita tersebut berjamur, yang pada akhirnya kita sendiri pun bosan dan enggan untuk memasarkannya kembali.

Hanya sangat disayangkan cara-cara mereka merayu calon konsumennya, dan salah satunya adalah dengan membuat testimonial luar biasa bombastisnya, dan testimonial tersebut lengkap dengan gambar penggunanya, dan seperti yang telah diuraikan di atas, testimonial tersebut juga membuat orang terperdaya dan terbius membacanya.

Sikap yang patut kita ambil dengan permainan mereka adalah hati-hati dan waspada dengan segala apa yang mereka tawarkan, jangan langsung tergiur dan terperdaya dengan seribu gombal mereka, yang ujung-ujungnya menyuruh kita membeli produk mereka. Karena kalau kita sudah terbius dengan kata-kata mereka, ingatlah kita sudah terjebak, terperdaya dan terperangkap, yang pada akhirnya secara sadar maupun tidak sadar duit di rekening kita mengalir dengan sendirinya ke rekening gendut mereka.

Jadi seperti kata bang napi... waspadalah... waspadalah.

PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN

Di jaman sekarang, biaya pengobatan sangat mahal harganya, terutama kalau kita hidup di kota-kota besar. Itulah sebabnya pepatah yang mengatakan "lebih baik mencegah daripada mengobati" masih relevan untuk diterapkan sampai saat kini. Betapa tidak, dengan pengeluaran yang besar untuk biaya pengobatan, tenaga dan energi yang kita habiskan untuk mencari uang, hilang begitu saja untuk biaya tersebut.

Oleh sebab itu, hidup bijak dengan menjaga kesehatan prima mutlak dilakukan. Dan sebenarnya metoda untuk melakukan hal tersebut tidaklah semahal yang kita bayangkan. Hanya barangkali kita saja yang malas untuk menerapkannya.

Bangun pagi sekitar jam 4.30 adalah hal yang baik buat kesehatan. Dengan udara segar yang belum terkontaminasi dengan polusi dan kotoran udara lainnya, maka paru-paru kita akan sehat menghirup oksigen segar. Dengan bertambahnya oksigen memenuhi paru-paru kita, maka kegiatan metabolisma tubuh akan semakin lancar dan baik, yang berakibat semua sel dalam tubuh akan menjalankan fungsinya sesuai dengan tugas masing-masing dan tidak mengalami hambatan apapun. Karena dengan oksigen yang cukup di dalam tubuh, siklus darah akan baik sekali, yang mengakibatkan terjadinya keseimbangan antara sel yang satu dengan sel yang lainnya.

Jogging atau berlari ringan kurang lebih setengah jam, juga sangat dianjurkan oleh ahli kesehatan. Dengan bergeraknya tubuh kita, maka terjadilah pembakaran lemak, yang mengakibatkan pengurangan penumpukan lemak di dalam tubuh, di mana penumpukan lemak tersebut kerap menjadi sumber terjadinya stroke dan gangguan fungsi metabolisma tubuh lainnya. Dan di jaman sekarang tampaknya stoke menjadi penyakit yang lagi trendi, dan biasanya lebih sering menyerang mereka yang tubuhnya kelebihan lemak. Dahsyatnya lagi stroke tersebut tidak mengenal tingkat strata sosial, serta menjadi momok yang sangat menakutkan bagi individu tersebut dan keluarga yang mengalaminya.

Menghindari rokok dan minuman keras juga sangat baik bagi kesehatan. Baik rokok dan minuman keras sama-sama merusak bagian organ yang sangat vital dalam tubuh, yang satu menyerang paru-paru dan yang satu laginya jantung. Seperti kita ketahui di dalam rokok, terkandung suatu zat nikotin yang sangat berbahaya bagi kesehatan, dan zat tersebutlah yang menghambat bekerjanya paru-paru. Harus diingat juga, bahwa perokok pasif yakni yang menghirup asap rokok dari perokok aktif berdampak lebih berbahaya, untuk itulah sangat dianjurkan menghindari dan duduk dengan perokok aktif. Di sejumlah daerah bahkan sudah ada peraturan khusus yang melarang warganya merokok di sembarang tempat dan ada tempat tempat tertentu untuk merokok yang disediakan oleh pemerintah daerah tersebut.

Sedangkan dampak dari seringnya meminum minuman keras cukup banyak, jantung lah yang pertama diserang. Kita tahu bahwa fungsi jantung sangat vital sebagai pemompa aliran darah ke seluruh bagian tubuh dan jika jantung tidak bisa bekerja lagi secara normal, maka terganggulah sistem aliran darah ke seluruh bagian tubuh, dan akibatnya tubuh kita pasti sakit . Dampak lainnya kalau seseorang di masa mudanya sering menenggak minuman keras, pada masa tuanya akan mengalami penyakit lever yang juga sangat mematikan.

Mabuk-mabukan adalah sisi negatif lainnya dari seringnya menenggak minuman keras. Predikat pemabuk sangat dibenci keluarga dan masyarakat, karena membuat aib bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

Anak muda sekarang kalau mengadakan pesta atau party apalagi menghabiskan malam valentine tidak puas dan kurang pas rasanya kalau tidak menyuguhkan minuman keras, dan menganggap dirinya jantan atau gentleman kalau dapat menenggak minuman keras dengan jumlah yang banyak. Yang paling parahnya lagi ada sekelompok orang atau individu mengoplos minuman keras tersebut dengan bahan pembunuh lainnya, dan tidak sedikit yang tewas akibat ulah cerobohnya tersebut, dan tentu yang rugi adalah dirinya sendiri dan keluarga yang ditinggalkannya.

Kadangkala menolak ajakan teman untuk merokok bukan pekerjaan yang mudah, karena mereka akan mengatakan kepada kita bahwa kita sok suci dan tidak gaul, demikian juga halnya dengan minuman keras.

Sesungguhnya bukan itu ukuran gentleman seseorang. Kalau kita mau dianggap orang gentleman, kata dan perbuatan harus seirama, dan mengerjakan tugas atau pekerjaan on time atau tepat waktu, dan juga memenuhi janji yang kita ucapkan.

Sering begadang adalah satu hal lain yang harus kita hindari, karena dengan tidur larut malam, maka konsentrasi kita akan terganggu kerja di pagi hari. Sel-sel syaraf otak kepala kita belum sempurna istirahat kalau kita tidur hanya 2 sampai 3 jam, karena jatah tidur yang sehat adalah berkisar 7 sampai 8 jam. Angin malam juga siap menembus kulit kita yang tipis, akibatnya kita masuk angin. Kalau sudah begini ceritanya, maka bandrek susu telor madu jahe wajib kita konsumsi untuk menghilangkan angin di tubuh, dan kerok sana kerok sini pun terpaksa kita lakukan.

Kembali ke topik di atas, menjaga kesehatan mutlak dilakukan, karena bagaimanapun kualitas dan kinerja kita tergantung 100% kepada kesehatan, baik secara mental maupun psikis. Dan alangkah senangnya kita kalau setiap hari selalu sehat dan jauh dari penyakit. Karena kalau kita sering sakit-sakitan, semua pekerjaan menjadi terhambat, dan parahnya lagi PHK dari perusahaan siap menanti kita. Dan orang sekitar pun rasanya enggan dan emoh untuk bergaul dengan mereka yang tubuhnya kerap sakit-sakitan.

Sebaliknya kalau tubuh kita sehat, segala pekerjaan menjadi enteng dan ringan dikerjakan dan hasilnya juga selalu optimum, yang berakibat makin tingginya nilai jual kita terhadap perusahaan di mana kita bekerja, dan keluarga juga semakin bahagia dan sejahtera, karena kemungkinan besar gaji akan dinaikkan, dan sejumlah penghargaan prestise lainnya siap menanti kita.

Kalau begitu, masihkah kita tidak peduli dengan kesehatan kita?

AGAR RUMAH TANGGA HARMONIS

Membina rumah tangga, tidak semudah membalikkan telapan tangan. Diperlukan upaya dan berbagai macam jurus agar biduk tidak tenggelam. Karena seperti yang sering kita lihat di acara televisi dan baca di surat kabar, banyak pasangan yang kandas di tengah jalan, padahal awal-awalnya berjalan dengan sangat mulus dan romantis.

Lantas faktor apakah yang menyebabkan rumah tangga sering dilanda percekcokan dan ketidaksesuaian antara suami dan istri? Jawabannya mungkin beragam, tetapi jawaban di bawah ini paling tidak dapat mewakili dan menjawab pertanyaan di atas.

1. Pendidikan

Harus disadari dan diakui bahwa faktor pendidikan cukup dominan untuk membangun keluarga bahagia dan sejahtera. Kesenjangan pendidikan antara suami dan istri sering kali membuat adu pikiran dan argumentasi tidak nyambung satu sama lain apabila mendiskusikan satu masalah. Akibatnya yang satu menganggap bahwa pasangannya sedikit lebih lambat cara berpikirnya dari yang lain, atau dalam hati suami atau pun istri menggerutu seperti ini,”koq lambat banget sih berpikirnya nih anak”.

Oleh karena itu sebaiknya jenjang pendidikan antara suami dan istri jangan terlampau jauh, kalau bisa jika suami berpendidikan sarjana, paling tidak istri tamat D3 atau Diploma, suami tamat SMA, setidak-tidaknya istri tamat SMA juga atau SMP, sehingga didapatkannya persesuaian tingkat intelegensia antara yang satu dengan yang lainnya.

2. Ekonomi

Dalam hal ini kita melihatnya dari 3 aspek:

Aspek pertama, cinta sejati.

Pasangan suami istri pada jaman sekarang kadang kala berasal dari tingkat ekonomi yang berbeda. Ini bisa terjadi, karena pada masa pacaran dahulu antara keduanya lebih mementingkan cinta sejati daripada latar belakang status ekonominya. Biasanya dalam hal ini kebanyakan si pria lebih kaya dari si wanita. Nah ketika berumah-tangga, campur tangan pihak ketiga tidak dapat dihindarkan. Akibatnya goyanglah pertahanan cinta sejati si pria tersebut akibat hasutan dan mendengar omongan dari pihak keluarganya. Lupalah dia masa-masa indah pacaran dahulu, di mana dia mati-matian mempertahankan calon istrinya tersebut. Endingnya mudah ditebak, si wanita tidak tahan lagi, akibat tidak adanya lagi keberpihakan suaminya kepadanya dalam menangani masalah yang mereka hadapi, dan biasanya si wanita kembali ke keluarganya di kampung.

Aspek kedua, gaji si istri lebih besar dari suami.

Faktor ini kerap juga menjadi pemicu retaknya dan gagalnya dalam membina rumah-tangga. Jaman sekarang banyak kita jumpai wanita karier dan hebat-hebat, dan kerap menduduki jabatan empuk dan strategis di perusahaan dan pemerintahan. Lihat saja Menteri Perdagangan RI, Marie Elka Pangestu; mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Rini M.S. Soewandi; mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani; Paulina, pelaku pembobolan Bank BNI senilai triliunan rupiah yang kini telah menjadi warga negara Belanda dan menetap di sana; Condelezze Rice, mantan menteri luar negeri AS di jaman George Bush, dan masih banyak lagi perempuan perempuan hebat lainnya. Mereka adalah perempuan perempuan tangguh yang telah teruji tingkat profesionalismenya.

Tidak jarang wanita yang gajinya lebih tinggi dari suaminya, merasa over acting dan over confidence, sehingga memposisikan suaminya DKI atau di bawah ketiak istri. Dan terjadilah juga yang dinamakan Susis atau suami-suami takut istri. Mungkin kalau dinyanyikan si Sule langsung mengingatnya?Smile Kalau sudah sudah begini ceritanya, alamat rumah tangga tinggal menunggu saatnya saja menuju kehancuran.

Aspek ketiga, yaitu sama sama berasal dari keluarga orang susah.

Faktor ini sering membuat kebutuhan rumah tangga tidak bisa dipenuhi sang suami, sementara kebutuhan terus meningkat seiring makin besarnya anak-anak, dan harga barang yang sering tidak terkendali. Di Indonesia, dan di belahan dunia lainnya, faktor inilah yang kerap menjadi pemicu nomor satu dalam ketidakharmonisan berumah-tangga; dan kalau hal ini tidak ada jalan keluarnya yang bisa diberikan suami, alamat si istri pun menjadi sering ngambek dan uring-uringan, dan si istri pun dengan terpaksa dan tidak segan-segan mengajukan talak ke Pengadilan Agama. Sementara si suami kerap menggunakan ototnya dalam menyelesaikan permasalahan rumah tangga.

3. Keras kepala

Dalam beberapa kasus rumah tangga, keras kepala termasuk juga yang mendominasi ketidak-harmonisan rumah tangga. Suami yang tidak dapat menerima pendapat istri dan sebaliknya, akibatnya perjalanan bahtera rumah tangga tidak sejalan dan seimbang. Sang suami hendak ke kanan, sementara sang istri maunya ke kiri. Tetapi sebaiknyalah sang istri mengalah kepada suami, karena bagaimanapun si suami adalah kepala rumah tangga, yang mengendalikan jalannya roda pemerintahan keluarga, dengan ketentuan sang suami dapat memberikan nafkah lahir dan bathin kepada istrinya. Kalau kedua-duanya tetap bersikeras kepada pendapat masing masing dan cenderung mempertahankannya dengan ekstrim, rapuhlah biduk rumah tangga tersebut.

4. Kehadiran orang ketiga, baik PIL, WIL ataupun dari pihak keluarga sendiri

Dunia sekarang cepat berputar, demikian juga dengan pola pikir dan hasrat manusia. Ada suami yang suka main api dengan wanita lain (WIL), dan sebaliknya ada istri yang suka main bara dengan pria lain (PIL). Istilah sephia dan selingkuh adalah yang pas menggambarkan kenyataan di atas. Perilaku di atas sangat cepat membuat bahtera rumah tangga kandas, karena masing-masing pihak merasa tidak dibutuhkan lagi ,dan adanya ketidaksetiaan di antara salah satu pasangan. Padahal ketika pacaran dan menikah yang disaksikan masing masing kedua belah pihak keluarga, pasangan tersebut berjanji akan sehidup-semati dan hanya kematian yang akan memisahkan mereka berdua. Tetapi kenyataannya, godaan ketampanan dan kecantikan telah merasuki alam pikiran sang suami dan istri.

Campur tangan pihak keluarga atau pihak ketiga yang terlampau jauh dalam rumah tangga juga sangat berbahaya apabila tidak segera dihentikan. Karena bagaimanapun pihak ketiga tersebut telah mendikte dan seolah-olah pemberi jalan keluar dari kemelut rumah tangga mereka. Itulah sebabnya, kepada pasangan yang baru menikah, lebih baik menyewa kos atau rumah di tempat lain daripada hidup serumah dengan mertua. Karena tidak mungkin tidak ada campur tangan keluarga yang bersangkutan kalau kita masih menumpang di rumah tersebut.

5. Pola hidup hemat

Godaan untuk membeli barang baik cash maupun kredit sangat dahsyat jaman sekarang ini. Lihatlah di sekitar kita begitu banyak tawaran untuk membeli barang elektronik, perlengkapan rumah tangga, mobil dan lain sebagainya. Kalau sang istri tidak pandai mengelola keuangan rumah tangga, dia pun akan mudah tergiur untuk memiliki barang barang yang dilihatnya di sekitarnya, apalagi kalau masuk arisan ibu-ibu, pastilah dari kiri kanannya akan membisikkan dan menawarkan produk atau barang yang akan meruntuhkan pertahanan imannya untuk tidak konsumtif.

Dan apabila sudah masuk jebakan pola hidup konsumtif, maka cerita membayar hutang, mencicil kredit pun akan menjadi cerita yang biasa; dan kalau pengeluaran rumah tangga lebih besar dari pendapatan suami akibat godaan konsumtif tersebut, tidak jarang akan menimbulkan percekcokan dan pertengkaran dalam rumah tangga; apalagi misalnya sang istri dalam membeli barang tidak melapor terlebih dahulu pada sang komandannya yaitu suaminya.

Jadi kalau mau hidup rumah tangga harmonis dan bahagia, poin poin di atas bisa dicermati dengan seksama dan diterapkan sebaik-baiknya. Karena tidak ada yang lebih sedih berpisah dari orang yang pernah kita cintai.

MENGENDALIKAN HAWA NAFSU

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, diberikan akal dan pikiran untuk menguasai alam raya dan seisinya. Oleh karena keistimewaannya tersebut, manusia sering lupa akan jati dirinya, dan juga lupa akan siapa penciptaNya.

Di samping akal dan pikiran, manusia juga diberikan hawa nafsu, yang kalau tidak pandai untuk mengelolanya akan berakibat fatal bagi manusia itu sendiri.

Tidak semua orang dapat mengendalikan hawa nafsu, karena menyangkut emosi dan juga faktor lingkungan serta keadaan sosial ekonominya. Dan bersyukurlah manusia tersebut kalau dia bisa mengontrol dan memanage hawa nafsunya dengan baik.

Ada sejumlah hawa nafsu yang harus dikendalikan oleh manusia, kalau dia ingin hidupnya tenteram dan damai.

1. Nafsu ingin menguasai orang lain.

Ini kerap terjadi pada lingkungan kerajaan dan monarki, atau pemerintahan di mana berlaku kekuasaan sewenang-wenang dan absolut. Contoh paling nyata poin yang terakhir adalah kejadian di Negara Libya, di mana penguasanya Kolonel Moammar Khaddafy telah memerintah 42 tahun dan tak ingin takhtanya direbut orang lain. Dan akibatnya fatal, ratusan bahkan sudah mendekati angka ribuan rakyatnya yang mati martir dan sia-sia. Yang paling parahnya lagi dalam statementnya, dia berkata akan berjuang sampai titik darah penghabisan melawan rakyatnya sendiri. Sungguh suatu hal yang konyol tentunya. Sedangkan di Negara Mesir, presidennya terdahulu Hosni Mobarak, mundur dari tahkta kekuasaannya setelah 30 tahun memerintah serta setelah ada kurang lebih 300 warganya yang mati sia-sia. Di Indonesia juga terjadi pada era Soeharto yang memerintah selama 32 tahun, dan harus ada korban Semanggi I dan Semanggi II serta insiden Trisakti.

Kalau pada lingkungan kerajaan dan monarki lain lagi keadaannya; di mana pada saat lahir pun, manusia itu telah disiapkan menjadi raja atau pemimpin rakyatnya. Dan sejarah mencatat ada raja lalim yang habis-habisan mengeksploitasi harta rakyatnya serta menindasnya, termasuklah di sini Raja Herodes, dan raja-raja di benua hitam Afrika sana . Mereka merasa manusia paling berpengaruh dan berkuasa serta powerful, dan tidak seorang pun rakyatnya yang berani membantah perintahnya. Karena kalau demikian, alamat hukuman gantung dan hukuman mati menantinya. Kadang kala mereka juga merasa turunan dewa yang kedudukannya hampir sejajar dengan pencipta alam semesta.

Perilaku ini kadang kala menjalar juga pada pimpinan yang merasa bos, karena dia akan menganggap/memandang enteng, sepele dan kecil bawahannya, sehingga tidak jarang dia marah-marah kepada bawahannya sesuka hatinya, dan juga sering memerintah yang bukan pada jalur kerjanya

2. Nafsu sex yang berlebihan.

Yang satu ini tentunya sangat berbahaya bagi manusia, karena kalau nafsu sex yang berlebihan tidak dapat dikontrol, alamat jurang kematian menganga lebar menerkam manusia itu sendiri. Coba kita bayangkan orang dengan nafsu sex yang berlebihan, dia pun tidak ambil pusing dengan segala macam resiko yang bakal dihadapinya. Tidak ragu-ragu dia akan pergi ke tempat-tempat pelacuran, yang mana tentunya resiko penyakit kelamin akan menjemputnya. HIV/AIDS serta-merta akan mendampinginya, kalau dia terus berpetualang di lingkungan tersebut. Kita membaca sejumlah surat kabar dan berita televisi dan media on-line, begitu banyaknya sekarang orang yang dijangkiti penyakit mematikan tersebut. Yang paling parahnya lagi jika istrinya sedang hamil, dan sang suami teridap HIV/AIDS, tentunya sang ibu dan janin di dalamnya juga akan ketularan, dan kalau demikian yang terjadi , jelas dia menyiakan-nyiakan pemberian Tuhan yang paling berharga. Dan dia juga akan menghabiskan banyak uang di lokalisasi tersebut, yang kalau dimanfaatkan buat ekonomi keluarga tentunya sangat berguna dan berharga.

3. Nafsu makan yang berlebihan.

Nafsu yang satu ini juga berbahaya, karena setiap saat dia hendak makan, sehingga predikat rakus akan menempel di dirinya. Obesitas atau kegemukan akan segera menghampirinya. Kita tahu bahwa kalau ukuran berat badan seseorang tidak sebanding dengan tingginya, maka sejatinya dia telah sakit, karena tidak proporsional. Penyakit jantung dan stroke juga dengan cepat akan menghampirinya jika dia tidak rajin berolah-raga. Kalau penyakit yang disebutkan di atas telah menjangkitinya, maka dia akan berjuang mati-matian untuk menyembuhkannya, karena penyakit jantung dan stroke termasuk penyakit yang menyebabkan angka kematian tertinggi di dunia.

Masih ingat dengan wanita Amerika, pemegang rekor manusia tergemuk di dunia? Keadaannya sangat sengsara dan sungguh memelas hati melihatnya, karena untuk bergerak pun dia tidak mampu lagi; dan ranjang adalah tempatnya satu-satunya yang paling nyaman dan tempat menghabiskan sisa-sisa hidupnya. Untunglah dia memiliki suami yang setia mendampinginya.

4. Nafsu memiliki harta yang berlebihan.

Ada sejumlah orang yang tidak pernah puas dan bersyukur dengan apa yang telah diperolehnya. Dan dia berjuang dan bekerja mati-matian setiap hari hanya untuk menambah harta dan uangnya yang berlimpah. Orang seperti ini, uang dan harta adalah tuhannya yang dia sembah, karena dia tidak pernah lagi pergi ke tempat-tempat ibadah, tidak pernah lagi ingat akan Tuhannya; dan juga jarang bercengkerama dengan anggota keluarganya. Karena biasanya dia pergi kerja pagi hari, dan pulang setelah larut malam, di mana sejumlah anggota keluarganya telah tertidur lelap; dan tentunya dia juga menyusahi istrinya untuk membukakan pintu kalau dia pulang ke rumah. Biasa juga tipe orang seperti ini sering ke kafe atau dugem dan ke tempat-tempat hiburan malam lainnya.

5. Nafsu bekerja yang berlebihan atau workaholic.

Kondisi orang seperti ini juga tidak baik, karena dia akan mengabdikan hidupnya hanya untuk bekerja dan bekerja. Tidak ada lagi waktu buat anggota keluarganya untuk bersendau-gurau, dan juga kerap dia tidak memikirkan kesehatannya; karena baginya bekerja adalah ibadah dan satu hal yang harus dilakoni dan dilakukan selagi hidup dan sehat. Maka tidak jarang kita lihat, dia masih di kantor atau tempat kerjanya walaupun telah larut malam, sementara orang lain sudah berpulangan dan sudah terlelap dalam peraduannya. Orang Jepang adalah tipe yang termasuk kategori yang satu ini, sehingga tingkat perceraian di negara sakura itu pun cukup tinggi. Dan sebagian kaum profesional di Indonesia juga tertular dan terjangkiti sifat yang satu ini.

Dari kelima kategori di atas, tak satu pun yang baik untuk dilakukan dan dianut, karena akan menyiksa diri sendiri dan tidak menjadi berkat bagi orang lain. Lantas Anda masuk tipe yang mana ya?

MENGATASI MASA -MASA SULIT MENGANGGUR

MENGATASI MASA-MASA SULIT MENGANGGUR

Mengganggur adalah kata yang paling dibenci oleh semua orang, kecuali anak-anak karena mereka sebagian besar belum mengerti arti kehidupan. Dan dampak yang ditimbulkannya sangat dahsyat, karena akan menimbulkan masalah sosial yang sangat besar, di mana salah satunya akan bertambahnya tingkat kriminilitas di daerah tersebut. Bisa kita bayangkan suatu desa atau kota jikalau penduduknya kebanyakan hanya mengobrol tanpa ada arah, dan tentunya tidak menghasilkan apa-apa. Di kota- kota besar dan di desa pun kerap kita jumpai orangtua dan anak muda yang menghabiskan waktu seharian mereka di kedai kopi atau di warung. Kita tidak tahu apa yang mereka bahas dan perbincangkan, tetapi yang pasti kalau mereka tidak ada kerja atau aktivitas, pastilah mereka ke sana mencari peruntungan dengan judi kecil-kecilan, atau menghabiskan waktu/killing time kata orang.
Menganggur berasal dari kata anggur, yang konon jaman dulu di lingkungan kerajaan di Eropah sana menjadi minuman prestise atau kehormatan. Dan kerap kali mereka setelah pesta yang memabukkan lupa diri, sehingga tidak tahu harus berbuat apa; dan ternyata kata mengganggur tersebut diadopsi dari perilaku kaum borjuis Eropah jaman dulu tersebut. Jadi orang yang menganggur identik tidak tahu harus berbuat apa, dan kebanyakan hanya bengong, putar sana putar sini, bincang sana bincang sini tanpa arah yang jelas, dan juga sering mengerumpi dan mengatai-ngatai keburukan kawan dan lawannya pada saat tidak ketemu.
Terus terang, masa menganggur adalah masa -masa sangat sulit bagi semua orang, apalagi kalau sudah berkeluarga, karena tidak tahu apa yang akan diberikan kepada anak dan istrinya kalau mereka menuntut makan, jajan, uang sekolah, transport dan lain lain. Bagi anak muda tentulah akan menimbulkan rasa minder atau tidak PD atau percaya diri, karena dia akan tidak sanggup bergabung dengan mereka yang bekerja atau anak gedongan, dan kemungkinan akan menjomblo atau jablai, karena dia tidak akan berani menggaet kekasih hatinya dan berpacaran.
Sangat disayangkan juga negara kita yang tidak sanggup memberikan banyak lapangan kerja bagi penduduknya. Kebanyakan petinggi negeri ini hanya sibuk membahas politik, agama dan lain lain yang tidak ada manfaatnya bagi warganya. Apalagi masa sekarang ini sibuk membahas bom yang pelakunya sampai sekarang tidak diketahui.
Lonjakan tamatan baik SMA dan Perguruan Tinggi yang jumlahnya berbanding terbalik dengan penyediaan lapangan pekerjaan, adalah pemicu utama banyaknya pengangguran di negeri sejuta sumber daya alam ini, di samping tidak adanya ketrampilan atau skill yang pas-pasan. Sudah saatnya Pemerintah baik pusat maupun daerah lebih banyak memperbanyak sekolah-sekolah kejuruan yang siap pakai daripada tamatan SMA dan Perguruan Tinggi yang tamatannya kebanyakan hanya menghasilkan jago teori semata; dan tidak mampu dan siap bersaing di lapangan nyata untuk mencari pekerjaan. Lihat saja para ekspatriat dari negeri seberang yang lebih dominan mengisi jabatan-jabatan prestius di perusahaan -perusahaan bonafid, daripada anak negeri yang kebanyakan kebagian jabatan sekelas foreman dan helper di sejumlah perusahaan di negeri ini. Miris juga sebenarnya hati melihat keadaan ini, tetapi apa boleh buat itulah yang terjadi di negeri khattulistiwa ini. Segudang sumber daya alam dengan minimnya sumber daya manusia yang andal.
Seperti diuraikan di atas, bahwa tidak satu pun makhluk di dunia ini senang jika dikatakan manusia pengangguran, karena di samping tidak menghasilkan apa-apa, kata tersebut juga berkonotasi negatif secara luas dan meruntuhkan mental yang mengalaminya. Dia menjadi makhluk yang tidak berguna, menyusahkan keluarga, bangsa dan negara dan juga mengkhwatirkan masa depan dirinya dan keluarganya.
Ada sejumlah perilaku yang harus dilakukan orang kalau lagi menganggur.
1. Rajin melihat iklan di koran atau di media cetak lainnya. Hal ini penting dilakukan karena bagaimanapun koran dan media cetak lainnya adalah sumber informasi yang akurat dan terkini. Dengan rajin melihat iklan di media seperti yang disebutkan di atas, paling tidak ada satu kesempatan baginya untuk membuka cakrawala, dan mudah-mudahan ada lowongan yang cocok buatnya.
2. Perbanyak mengikuti training atau kursus. Tidak salah juga kalau lagi menganggur memperbanyak mengikuti kursus atau latihan, karena banyak perusahaan membutuhkan tenaga siap pakai. Dengan mengikuti kegiatan training atau kursus, baik computer,akuntansi,musik, bahasa Inggeris, Mandarin, Jepang, dan yang lainnya, tentunya ketrampilan dan percaya diri kita bertambah; yang sangat diperlukan perusahaan dalam merekrut man-power mereka.Hanya pertanyaannya mungkin seperti ini, “ darimana uang untuk membiayai kegiatan tersebut di atas”? Untuk menjawab pertanyaan ini, saudara atau family atau tabungan yang masih ada disimpan mungkin adalah jawaban yang pas, karena bagaimanapun pihak keluarga tidak akan tinggal diam kalau melihat ada salah satu di antara anggota keluarga atau familinya mengganggur, dan simpanan tabungan yang sisa, bisa dipakai sedikit untuk memenuhi anggaran kegiatan di atas.
3. Rajin membangun jaringan. Tidak dapat disangkal bahwa teman atau sahahat atau koneksi sangat berperan signifikan dalam mencari pekerjaan. Semakin banyak teman atau sahabat,tentunya semakin banyaklah informasi yang kita peroleh dan kesempatan untuk mendapat pekerjaan, karena bagaimanapun kalau ada orang dalam, dalam perusahaan yang kita tuju, tentunya mempermudah kita untuk diterima di perusahaan tersebut.
4. Perbanyak ibadah. Mendekatkan diri pada sang Khalik adalah salah satu yang harus kita lakoni jika kita belum bekerja, karena kalau kita berdoa dengan rajin dan khusuk,mudah-mudahan doa kita dikabulkan. Dan juga dengan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa, mental kita tidak mudah rapuh, karena kita akan dikuatkan dan diberikan penghiburan, sehingga kata putus asa tidak sempat menempel dan hinggap di diri kita.
5. Berusaha sendiri atau mandiri. Kalau sampai pada batas waktu yang kita telah tentukan, belum ada juga pekerjaan yang menghampiri kita atau perusahaan tidak ada yang mau memakai tenaga dan ketrampilan kita, maka usaha mandiri adalah jalan terbaik dan terakhir yang harus kita lakukan. Saat kini banyak Bank Nasional, Swasta dan Bank Perkreditan Rakyat yang menawarkan modal mereka untuk kita pakai sebagai modal usaha, dengan suku bunga yang ringan dan syarat dan ketentuan yang tidak terlampau sulit. Hanya kita juga harus jeli dan mencari pihak Bank tersebut yang bonafiditasnya telah diakui, dan tentunya juga dengan bunga yang paling rendah dengan jangka pengembalian yang kita rasa kita mampu mengembalikannya. Jangan pula karena kita asyik meminjam dan prosesnya gampang, kita meminjam sebanyak yang kita mau. Ingat bahwa meminjam duit itu gampang kalau lengkap dengan syarat dan ketentuan yang mereka berikan, hanya mengembalikannya yang sulit. Jadi kalau kita sudah dapat modal pinjaman, kita juga harus bekerja ekstra keras untuk mengembalikan hutang tersebut, agar kita tidak terjerat hutang dan kita tidak mampu melunasinya sepanjang hidup kita. Kalau kita tepat waktu melunasi hutang kita, maka tenanglah pikiran kita , dan pihak pemodal pun akan percaya kepada kita dan memberikan kesempatan kembali untuk meminjam dana pinjaman kepada kita . Dan kalau kita dapat berprilaku sebagai pebisnis yang dapat dibanggakan , kita pun pada akhirnya berkata “ Good bye fuck jobless and go to hell !!!, dan setelah itu kita pun dapat membeli anggur sungguhan, what a nice taste!